05 February 2009

Pikirku

Kala aku berpikir,
Terang tak selamanya terang,
Dan kala aku berpikir,
Gelap tak selamanya gelap.

Disaat terang,
Kau hanya dapat duduk terpaku,
Dimana berjuta mata
Tertancap pada dua pasang mata yang layu,
Menembus dunia
Memaksa senyum terus mengembang
Yang seraya memudar,
Dan hati retak menggumam.

Disaat gelap,
Kau dapat duduk 
Selayaknya kau dibiasakan duduk.
Tak perlu bersikap seperti dunia.
Bersikap biasa.
Menangis, tertawa, dan mengutuk
Berteriak dan merenung mimpi buruk.
Tak ada yang melihatmu.

Namun di kala pikirku aku harus memilih,
Diantara terang ataupun gelap,
Terang yang dicari,
Atau gelap yang dihindari.

Pikirku,
Bukankah gelap lebih menyenangkan?
Sendiri, tak ada perduli padamu,
Hidupmu, tangismu, sukamu
Hanya kesunyian bisu yang menemanimu.

Sementara terang menyilaukan pandanganmu,
Kau menangis di bawah tangisanmu
Dan gelap hanya mampu meratapi nasib malangmu.

Pada akhirnya kau akan menemukan,
Kegelapan tak selamanya takaman,
Dan terang tak selamanya aman.

Karena kau belum menemukan
Dengan mata hatimu yang terdalam,
Bagaimanakah sesungguhnya rupa mereka.

(2005)


No comments: